Senin, 29 Februari 2016

MENJAWAB TUDUHAN BAHWA AL QURAAN SALAH DALAM MEMAKNAI KONSEP TRINITAS

TANGGAPAN SAYA UNTUK KEBODOHAN MURTADIN ABAL2 KURNIANTO ALIAS NURMI ASRIATY
-BENARKAH AL QURAAN SALAH DALAM MENILAI TENTANG TRINITAS?-

Tidak ada yang salah sama sekali tentang penjelasan Trinitas yang dijelaskan di dalam Al-Qur'an karena Al-Qur'an bicara konsep Trinitas secara Umum, tidak spesifik terhadap suatu kelompok atau suatu sekte tertentu. Oleh karena itu Sangat lucu ketika Al-Qur'an disebut-sebut tidak tepat mengkritik Trintas yang dipahami Kristen?
Sebelumnya ada baiknya saya sebutkan ayat-ayat Al-Qur'an yang secara umum mengkritik konsep Trinitas

QS. Al Maa'idah  5:17. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam." Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?." Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.


Di ayat ini secara UMUM al-Qur'an mengkritik orang-orang yang menyatakan ALLAH itu adalah Isa, Isa adalah ALLAH (Isa adalah Tuhan) maka siapa saja yang mengatakan Isa adalah Tuhan maka Ia telah Kafir.

QS. Al Maa'idah 5: 116.
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?." Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib."

Pada ayat ini Al-Qur'an secara KHUSUS mengkritik dan meluruskan pandangan bahwa Isa adalah TUHAN dan Ibunya Juga Tuhan. Pandangan ini tidak secara khusus bicara terhadap konsep Trinitas Pada sekte tertentu, tapi bicara UMUM.

Oleh karena itu bisa saja ada sekte Kristen yang cuma menuhankan Isa, tapi tidak menuhankan Maria, tapi bisa saja ada sekte Kristen yang menuhankan Isa dan Menuhankan Maria secara bersama-sama.

Maka mau Maria di pertuhankan atau tidak selama ada pemahaman Isa adalah TUHAN tetap saja Keliru dan sesat.

QS. An Nisaa' 4: 171.
Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu[383], dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya[384] yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.
Ayat mengkritik konsep Tiga Tuhan, Dan mengkritik konsep Tuhan memiliki anak. Konsep ini secara umum bisa ada pada agama-agama lain selain Kristen. Apabila memahami Tuhan itu Tiga, atau Tuhan itu beranak maka telah Keliru dan Kafir.

Kristen secara khusus pada perkembangannya sedikit banyak telah mengadopsi paham-paham Pagan karena sumbernya memang agama pagan, maka sedikit banyak telah mengadopsi ajaran pagan, termasuk konsep Tiga Tuhan walaupun ujungnya ditambah tiga Oknum tuhan dalam satu Tuhan. tetap saja Kristen membeda-bedakan antara 3 tuhan lainnya. dan tiga tuhan dianggap Tuhan yaitu Bapa, Yesus dan Roh Kudus. maka di sini Al-Qur'an tidak keliru mengatakan jangan menyembah / mengatakan Tuhan itu Tiga.

Kemudian konsep Tuhan yang beranak bisa dibaca di kitab kejadian

Kejadian 6
(1) Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan,
2) maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.

(3) Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."
4) Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.

Ayat di atas menceritakan bahwa ALLAH itu punya anak, anak-anak Tuhan kemudian tertarik dengan anak-anak perempuan manusia yang cantik-cantik akhirnya anak Tuhan menjadikan anak perempuan manusia istri dan lahirnya anak-anak manusia yang gagah perkasa di zaman purbakala.

Pemahaman ayat ini secara langsung mengingatkan kita mitos Yunani agama pagan, semisal Hercules yang merupakan anak Zeus (dewa) yang kawin dengan perempuan (manusia) sehingga lahir manusia setelah Dewa Hercules.

Qs. Al Maa'idah 5:73.
 Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.

Pada ayat ini secara khusus juga menyatakan bahwa pemahaman bahwa Allah itu salah seorang dari yang Tiga adalah sesat dan kafir.

Kristen bisa saja mengelak bahwa konsep trinitas yang dipahaminya berbeda. tapi Esensi dari Kritik Al-Qur'an ini tidaklah keliru jika ditujukan terhadap Kristen, karena Kristen memahami bahwa Disamping ALLAH (Bapa) masih ada Oknum Tuhan lain yaitu Yesus dan Roh Kudus.

Maka Secara tidak langsung Al-Qur'an sama sekali tidak keliru mengkritik bahwa selain Allah masih ada Tuhan-tuhan lain.

Kesimpulan.

Kritik Al-Qur'an secara jelas memang bicara tentang Kristen namun secara umum tidak secara khusus terhadap pemahaman Kristen sekte tertentu, karena Kristen di dunia itu juga bersekte-sekte, ada banyak sekte dalam Kristen yang satu sama lain berbeda. oleh karena Itu Al-Qur'an yang bersumber dari Allah yang Maha Tahu berbicara tidak secara Khusus tapi secara umum berlaku terhadap semua sekte Kristen,  Ketika mereka mengatakan Tuhan beranak, atau Tuhan itu tiga, atau Tuhan itu satu dari Tiga Oknum, atau Tuhan itu sama dengan Isa / Yesus maka sungguh telah sesatlah mereka. Dan mereka dijanjikan akan masuk neraka.

=====================
Pada kesempatan kali ini, kami akan mengkupas tentang sekte Kristen Collyridianisme yang dianggap sebagai sekte sesat oleh kebanyakan umat kristen. Santo Epifanius (juga ditulis Epiphanius) lahir sekitar tahun 315 dan wafat tahun 403. Santo Epifanius pernah dipertimbangkan sebagai salah satu bapa gereja yang hidup pada akhir abad ke empat. Ia adalah seorang pemuda Yahudi yang menjadi Kristen. Pemuda ini kemudian terpilih sebagai Uskup Salamis, di Siprus. Santo Epifanius terkenal sebagai seorang pembela ajaran iman Kristen yang benar dari serangan berbagai ajaran sesat. Dengan khotbah-khotbah dan tulisannya tentang berbagai ajaran iman, ia berhasil menegakkan ajaran iman Kristen yang benar. Ia meninggal dunia pada 12 Mei 403. Hari kematiannya ini kemudian diperingati sebagai hari perayaaan bagi dirinya, baik dalam gereja Katolik Roma, gereja Orthodox Timur dan gereja Ortodoks Oriental.

Santo Epifanius membuat tulisan melawan ajaran sesat Collyridianisme dalam buku apologetiknya yang terkenal, Panarion (artinya: Kotak Obat-obatan). Buku ini berisi sanggahan-sanggahan Santo Epifanius terhadap lebih dari 80 jenis ajaran sesat yang dia ketahui pada zamannya. Dalam buku ini, dia menyanggah dua ajaran sesat ekstrim dan saling bertolak-belakang mengenai Bunda Maria, yaitu Collyridianisme (yang menuhankan Bunda Maria) dan Antidicomarianitisme, sebuah sekte Arab yang merendahkan dan melecehkan status dan kebajikan Bunda Maria serta mengklaim bahwa Bunda Maria melakukan hubungan suami istri dengan Yosef sehingga Bunda Maria tidak dapat diyakini Yang Tetap Perawan Selamanya.

Hampir semua ajaran sesat yang menyerang pada abad-abad pertama Gereja Katolik berkaitan dengan Tritunggal atau Kristologi. Namun ajaran sesat Collyridianisme berbeda. Ajaran sesat ini berkaitan dengan Mariologi di mana sekte Collyridianis ini mengajarkan penyembahan dan penuhanan terhadap Bunda Maria.

Bidaah ini hadir pada sekitar tahun 350-450 di wilayah Arabia. Tidak diketahui siapa pendiri sekte ini dan sedikit sekali informasi yang bisa kita ketahui sekarang tentang sekte ini. Selain itu, tampaknya karena bidaah ini hadir pertama-tama di Arabia, maka orang-orang di sana kemudian menyangka bahwa Allah Tritunggal adalah Bapa, Yesus Kristus dan Bunda Maria. Sampai sekarang pun kita masih bisa mendengar sangkaan seperti ini.

Kesesatan Collyridian ini sederhana: Mereka menyembah Bunda Maria. Hal ini secara langsung bertentangan dengan pengajaran Gereja Katolik yang mengutuk penyembahan berhala yang juga telah dikutuk oleh Allah sendiri: “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.” (Kel 20:3; Ul 5:7) Devosi terhadap Bunda Maria dalam sekte ini kemudian dikembangkan sebagai Penyembahan (Idolatri/Pemberhalaan) terhadap Bunda Maria. Gereja Katolik memang mengajarkan penghormatan tinggi (hiperdulia) terhadap Bunda Maria yang diyakini Perawan Selamanya, Bunda Allah, Pengantara Segala Rahmat, dll. Tetapi sekte ini melewati batas seharusnya dalam penghormatan terhadap Bunda Maria sehingga mereka malah jatuh kepada penyembahan terhadap Bunda Maria.

Detail mengenai Collyridianisme ini sangat sedikit tetapi secara spesifik kita bisa mengetahui bahwa sekte ini mempersembahkan Kurban Ekaristi kepada Bunda Maria. Hal ini bertentangan dengan Gereja Katolik yang selalu mempersembahkan Kurban Ekaristi kepada Allah dan tidak kepada yang lain termasuk Bunda Maria. Illustrasinya demikian: Dalam Doa Syukur Agung I (Pertama) terdapat teks :

“Oleh karena itu ya Bapa, kami mengenangkan Yesus Kristus, Putera-Mu, yang telah menderita bangkit dari alam maut dan naik ke surga dengan mulia. Kami, umat-Mu, mempersembahkan kurban yang suci murni, yakni Roti Kehidupan Abadi dan Piala Keselamatan Kekal.”

Namun, dalam sekte ini, doa ini digubah sedemikian rupa sehingga kira-kira menjadi demikian untuk menunjukkan kurban Ekaristi dipersembahkan kepada Bunda Maria,
“Oleh karena itu ya Bunda Maria, kami mengenangkan Yesus Kristus, Putera-Mu, yang telah menderita bangkit dari alam maut dan naik ke surga dengan mulia. Kami, umat-Mu, mempersembahkankurban yang suci murni, yakni Roti Kehidupan Abadi dan Piala Keselamatan Kekal.”

Para Bapa Gereja Katolik dengan segera mengetahui keberadaan ajaran sesat ini dan mereka menolaknya. Tokoh terkemuka penentang ajaran Collyridianismeini adalah Bapa Gereja Epifanius (315-403), Uskup Salamis. Epifanius terkenal sebagai orang yang sangat terpelajar dan pertapa suci. Ia adalah teman dekat St. Hieronimus, seorang Bapa Gereja Barat yang terkenal yang menerjemahkan Kitab Suci dari bahasa Yunani ke bahasa Latin atas perintah Paus St. Damasus I. Namun, Epifanius ini adalah orang yang dikenal sangat bertemperamen tinggi dan keras sehingga tidak sedikit pula uskup lain yang kesal terhadapnya.

Epifanius membuat tulisan melawan ajaran sesat Collyridianisme dalam buku apologetiknya yang terkenal, Panarion (artinya Kotak Obat-obatan). Buku ini berisi sanggahan-sanggahan Epifanius terhadap lebih dari 80 jenis ajaran sesat yang dia ketahui pada zamannya. Dalam buku ini, dia menyanggah dua ajaran sesat ekstrim dan saling bertolak-belakang mengenai Bunda Maria, yaitu Collyridianisme (yang menuhankan Bunda Maria) dan Antidicomarianitisme, sebuah sekte Arab yang merendahkan dan melecehkan status dan kebajikan Bunda Maria serta mengklaim bahwa Bunda Maria melakukan hubungan suami istri dengan Yosef sehingga Bunda Maria tidak dapat diyakini Yang Tetap Perawan Selamanya. (bdk: Panarion 78:1)

Anggota sekte Collyridianisme adalah pertama-tama para wanita yang mengembangkan kombinasi sinkretistik antara Tradisi Katolik dengan tradisi pemujaan terhadap dewi-dewi pagan. Epifanius menulis :

“Beberapa wanita di Arabia telah memperkenalkan pengajaran yang tak masuk akal dari Thracia: [yaitu] bagaimana mereka mempersembahkan kurban roti dalam nama Maria yang Perawan Selamanya, dan semua [dari mereka] mengambil bagian dalam roti ini.” (Panarion 78:13).

Epifanius menekankan perbedaan antara Bunda Maria dan Allah :

“Sekarang tubuh Bunda Maria memang adalah suci, tetapi itu bukanlah Allah; Perawan [Maria] memang adalah seorang perawan dan dihormati, tetapi ia tidak diberikan bagi kita untuk disembah, melainkan ia sendiri menyembah Dia yang lahir dalam daging dari ia. ... Menghormati Maria, tetapi hendaklah Bapa, Putera dan Roh Kudus disembah, hendaklah tidak seorang pun menyembah Maria, ... sekalipun Maria adalah tercantik dan kudus dan terhormat, tetapi ia ada tidak untuk disembah.” (Panarion 79:1,4)

Bersama Epifanius, kita dapat berkata bahwa siapapun yang menyembah Maria atau ciptaan lainnya berarti telah melakukan penyembahan berhala dan harus ditegur. Kita sebaiknya melihat ke dalam Kitab Suci, pada kasus di mana malaikat menegur St. Yohanes karena tindakannya menyembah malaikat :

“Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! ... ”(Wahyu 19:10)

Tidak diragukan lagi bahwa Santa Perawan Maria sendiri akan berkata hal ini kepada siapapun yang berusaha menyembah dia.

Collyridianisme Modern

Collyridianisme dapat dilihat sekarang dalam berbagai bentuk. Kelompok “Hiper-Marian” dan para penulis yang terlalu meninggikan Bunda Maria dan sangat fokus terhadapnya sehingga tidak jarang mengecualikan Kristus dapat dikatakan bersalah atas usaha penyembahan berhala atau pemuliaan Maria melebihi Kristus. Di samping itu, muncul pula gerakan feminisme modern yang memuja seorang wanita sebagai yang ilahi dan berusaha menggambarkan kembali Allah dalam konteks dan istilah feminis seperti beberapa kelompok wanita Korea di Bandung yang menyebutkan “Allah itu ibu kita.” dsb.

Di samping itu, devosi yang berlebihan oleh umat Katolik dapat dianggap penyembahan berhala. Contoh sederhana ketika kita lebih memilih duduk berdoa Rosario di gua Maria ketimbang melaksanakan kewajiban kita mengikuti Perayaan Ekaristi pada hari Minggu. Dapat pula devosi berlebihan ini ditunjukkan oleh gelar dan ucapan kita kepada Bunda Maria. Tidak jarang kita mendengar umat Katolik menyebutkan, “Bunda Maria, sumber segala rahmat, ampunilah dosa kami.” Padahal, Sumber Segala Rahmat itu adalah Allah sendiri sedangkan Bunda Maria hanya dapat digelari Pengantara Segala Rahmat karena mengandung Yesus, Putera Allah, Sumber Segala Rahmat itu sendiri. Juga, kita tidak bisa memohon ampun dosa kepada Bunda Maria karena Bunda Maria tidak punya hak untuk itu. Kita dapat meminta Bunda Maria mendoakan kita atau melindungi kita, tetapi meminta ampun dosa tidak dapat kita lakukan kepada Bunda Maria.

Gereja Katolik dalam usaha mencegah devosi berlebihan dan keliru ini, menetapkan agar semua buku doa dan buku devosi mendapatkan Nihil Obstat dan Imprimatur dari hierarki setempat sehingga ada jaminan aman untuk digunakan oleh umat Katolik dan umat Katolik dapat mengetahui gelar apa dan ucapan apa yang diperbolehkan untuk kita berikan terhadap Bunda Maria. Hal ini juga untuk menunjukkan kepada umat non-Kristen Katolik bahwa Gereja Katolik tidak menyembah Bunda Maria seperti yang dilakukan oleh Collyridianis. Juga, umat Katolik dapat berargumen membela ajaran Gereja bahwa Katolik tidak menyembah Bunda Maria dengan menunjukkan fakta bahwa Ekaristi, Puncak Kehidupan orang Katolik, hanya dapat dipersembahkan kepada Allah, tidak kepada Bunda Maria.

Demikianlah apa yang dapat kami sampaikan, dan semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Aamiin..





NUBUAT NABI MUHAMMAD DALAM BIBLE

. Nubuat NABI MUHAMMAD Dalam Bible

Oleh Prof Dr Benyamin Keldani (Muallaf)

Bismillahirrahmanirrahiim
 Ucapan Ilahi terhadap Arabia (Yesaya 21:13)

Periode kesarjanaan klasik yang mandul saat ini, disertai kurangnya pengetahuan kita tentang bahasa-bahasa kuno, telah melumpuhkan cita rasa modern dalam mengapresiasi setiap upaya seperti yang hendak saya lakukan. Halaman-halaman berikut ini telah menghasilkan serangkaian artikel yang sangat cerdas dari pena Rev. Profesor David Benjamin Keldani (Abdul Ahad Dawud), tetapi saya ragu apakah terdapat banyak orang, dikalangan hierarki gereja kristen sekalipun, yang dapat mengikuti penjelasan terperinci dari seorang Profesor yang berpengetahuan tinggi ini. Malah saya benar-benar ragu ketika ia berusaha membawa para pembacanya kedalam sebuah labirin ilmu pengetahuan dari ratusan tahun silam.

Bagaimana dengan bahasa Arami, ketika sangat sedikit dikalangan pendeta sekalipun yang mampu memahami versi Perjanjian Baru dalam bahasa latin (Vulgate) dan versi bahasa Yunani? Khususnya lagi ketika riset-riset kami didasarkan hanya pada etimologi bahasa Yunani dan Latin!

Bagaimanapun nilai disertasi-disertasi seperti itu di mata musuh kami, pada saat sekarang, sama sekali tidak mampu mengapresiasinya dari sudut ilmu pengetahuan; karena ambiguitas makna yang melekat pada ungkapan-ungkapan nubuat yang saya singgung membuat ungkapan-ungkapan itu cukup elastis untuk mencakup setiap kasus.

Yang dikatakan “paling kurang” dalam nubuat Johanes Pembaptis tidak mungkin adalah anak Maria, meskipun ia dipandang hina oleh masyarakat bangsanya sendiri. Asal tukang kayu suci itu dari kalangan sederhana. Ia dicemooh, diperolok, dan didiskreditkan, ia diremehkan dan dibuat keliatan “paling kurang” dalam penilaian kalangan Scribe (ahli menulis) dan Pharisee (anggota sekte Yahudi yang menafsirkan hukum Musa secara keras).

Ekses dari semangat yang ditunjukkan oleh para pengikutnya pada abad kedua dan ketiga masehi, yang selalu cenderung loncat pada apa saja dalam bentuk nubuat dalam Alkitab, sudah pasti akan menyebabkan mereka meyakini ahwa Tuhan mereka adalah orang yang disinggung oleh Yohanes Pembaptis.

Namun, ada kesulitan lain yang menghadang, bagaimana seseorang dapat mempercayai kesaksian dari sebuah kitab yang tak dapat disangkal penuh dengan dongeng? Keaslian Alkitab telah dipertanyakan oleh seluruh dunia. Tanpa menindaklanjuti pertanyaan tentang keasliannya, paling tidak kita bisa mengatakan bahwa kita tidak bisa bergantung pada pernyataan-pernyataan Alkitab mengenai Yesus dan mukjizat-mukjizatnya.

Sebagian orang malah lebih jauh lagi menegaskan bahwa eksistensi dia sebagai makhluk bersejarah dipertanyakan, dan menurut kitab Injil akan berbahaya kalau sampai pada sesuatu kesimpulan yang keliatannya aman mengenai masalah ini.

Seorang Kristen Fundamentalis tidak bisa berkomentar apa pun terhadap pernyataan saya mengenai hal ini. Jika “kalimat-kalimat sesat” dan kata-kata yang objektif dalam Perjanjian Lama dapat dikhususkan oleh para penulis sinoptik sebagai berlaku bagi Yesus, maka segala komentar dari penulis yang berpengetahuan tinggi mengenai artikel-artikel ilmiah dan sangat menarik ini pasti menimbulkan respek dan apresiasi dalam segala hal sekalipun dari lembaga kependetaan.

Saya menulis dengan nada yang sama, tetapi saya telah berusaha mendasarkan argumen-argumen saya pada bagian-bagian Alkitab yang hampir tidak membolehkan adanya perselisihan linguistik apa pun. Saya tidak akan pergi ke bahasa Latin, Yunani, atau Arami, karena hal itu tidak ada gunanya. Saya hanya memberikan kutipan berikut dari Alkitab revisi Lembaga Alkitab Indonesia tahun 1974.

Kami membaca firman berikut dalam kitab Ulangan 18:18

“Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.”

Jika firman diatas tidak tertuju kepada Muhammad, maka firman itu tetap masih berlum terpenuhi. Yesus sendiri tidak pernah mengklaim sebagai nabi yang dimaksud. Bahkan murid-muridnya pun berpendapat sama. Mereka mengharapkan kedatangan Yesus yang kedua untuk memenuhi nubuat [2].

Sejauh ini tidak ada perselisihan bahwa kedatangan Yesus yang pertama bukanlah kelahiran “nabi seperti engkau”, dan kelahirannya yang kedua hampir tidak dapat memenuhi nubuat itu.

Yesus, sebagaimana diyakini oleh gerejanya, akan muncul sebagai “Hakim” dan bukan sebagai “Pemberi Hukuman”. Tetapi, orang yang dijanjikan haruslah membawa “api (hukum) yang menyala” ditangannya.

Namun, dalam memastikan personalitas dari nabi yang dijanjikan, nubuat yang lain dari Musa sangatlah menolong yang berkata tentang sinar Tuhan dari Paran, pegunungan Mekah. Firman dalam naskah kitab King James Version Ulangan 33:2, berbunyi sebagai berikut:

“Berkatalah ia: “Tuhan datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dengan sepuluh ribu orang kudus; di sebelah kanannya tampak kepada mereka api yang menyala.”

Dalam firman ini, Tuhan diibaratkan dengan matahari. Dan Yesus sama sekali tidak pernah ke Paran. Yang ada hubungannya dengan Paran adalah Hajar dan anaknya yang bernama Ismail, berkeluyuran di padang gurun Bersyeba, yang kemudian menetap dipadang gurun Paran.

“Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir”.(Kejadian 21:21)

Ismail menikahi seorang wanita Mesir, dan dari kelahiran pertamanya, Kedar, memberikan keturunan kepada bangsa Arab yang dari sejak itu sampai sekarang menjadi penghuni padang gurun Paran. Dan jika tidak dapat disangkal lagi, bahwa silsilah keturunan Muhammad merujuk kepada Ismail melalui Kedar dan ia tampil sebagai seorang nabi di padang gurun Paran dan menaklukkan Mekah dengan 10.000 pasukan dan menegakkan api (hukum) yang menyala kepada kaumnya, maka bukankah nubuat tesebut terpenuhi sesuai bunyinya?

Bunyi nubuat dari Habakuk 3:3 sangat perlu diperhatikan. “Keagungannya menutupi segenap langit, dan bumipun penuh dengan pujian kepadanya.”

Mengenai padang gurun Paran juga telah diwahyukan :

“Baiklah padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa yang didiami Kedar! Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung! Baiklah mereka memberi penghormatan kepada Tuhan dan memberitakan pujian yang kepadanya di pulau-pulau. Tuhan keluar berperang seperti pahlawan, seperti orang perang Ia membangkitkan semangatnya untuk bertempur; Ia bertempik sorak, ya, Ia memekik, terhadap musuh-musuhnya Ia membuktikan kepahlawanannya. (Yesaya 42:11-13)

Sehubungan dengan itu, ada dua nubuat lain yang perlu diperhatikan yang merujuk kepada Kedar: Pertama dalam Yesaya 60:1-7 yang bunyinya :

“Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu. Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong. Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu. Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN. Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu; semuanya akan dipersembahkan di atas mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku, dan Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku.”

Nubuat lainnya, lagi-lagi dalam Yesaya 21:13-17 [3]

“Ucapan ilahi terhadap Arabia . Di belukar di Arabia kamu akan bermalam, hai kafilah-kafilah orang Dedan! Hai penduduk tanah Tema, keluarlah, bawalah air kepada orang yang haus, pergilah, sambutlah orang pelarian dengan roti! Sebab mereka melarikan diri terhadap pedang, ya terhadap pedang yang terhunus, terhadap busur yang dilentur, dan terhadap kehebatan peperangan. Sebab beginilah firman Tuhan kepadaku: “Dalam setahun lagi, menurut masa kerja prajurit upahan, maka segala kemuliaan Kedar akan habis. Dan dari pemanah-pemanah yang gagah perkasa dari bani Kedar, akan tinggal sejumlah kecil saja, sebab TUHAN, Allah Israel , telah mengatakannya.”

Bacalah nubuat-nubuat dari kitab Yesaya dan kitab Ulangan yang berbicara tentang sinar Tuhan dari Paran: Jika Ismail menghuni padang gurun Paran, tempat ia melahirkan Kedar, yakni nenek moyang bangsa Arab; dan jika anak-anak Kedar harus memberikan sambutan pada altar ilahi untuk mengagungkan “rumah keagunganNya” dimana kegelapan akan menyelimuti bumi selama beberapa abad, dan kemudian negeri itu akan menerima terang dari Tuhan; dan jika semua keagungan Kedar akan runtuh dan jumlah para pemanah, orang-orang perkasa dari anak-anak Kedar akan lenyap dalam setahun setelah orang itu melarikan diri dari pedang yang di hunus dan busur yang dilentur-Yang kudus dari Pegunungan paran (Habakuk 3:3) tak lain adalah Muhammad.

Muhammad keturunan suci dari Ismail melalui Kedar, yang berdiam di padang gurun paran. Melalui dia, maka Tuhan bersinar di Paran, dan Mekkah adalah satu-satunya tempat dimana rumah Allah (bait Allah) dimuliakan dan domba-domba Kedar memberikan sambutan diatas altarnya.

Muhammad dizalimi oleh kaumnya dan terpaksa meninggalkan Mekkah. Dia kehausan dan melarikan diri dari pedang yang dihunus dan busur yang dilentur, dan setahun kemudian setelah Muhammad meninggalkan Mekkah, dalam perang Badar, dia berhasil mengalahkan penduduk Mekkah dan sejumlah bani Kedar yang gagah perkasa tewas dan semua kemuliaan Kedar tumbang dalam perang Badar.

Jika para nabi suci tidak diakui sebagai pemenuhan semua nubuat ini, maka nubuat-nubuat tersebut akan tetap tidak terpenuhi. “Rumah keagunganKu” yang disebut dalam kitab Yesaya adalah rumah Tuhan di Mekkah. Bukan Gereja Kristus sebagaimana perkiraan para ahli tafsir Kristen. Kawanan domba-domba Kedar, sebagaimana disebut dalam ayat 7, belum pernah datang ke Gereja Kristus, dan adalah fakta bahwa kampung-kampung Kedar dan penduduknya adalah satu-satunya kaum didunia ini yang tetap tidak dapat dimasuki pengaruh Gereja Kristus. Lagi-lagi, penyebutan 10.000 orang kudus dalam ulangan 33, sangatlah penting: Dia bersinar dari Paran. Dan ia datang bersama 10.000 orang kudus.

Bacalah seluruh sejarah padang gurun Paran dan Anda akan menemukan tidak ada peristiwa lain selain peristiwa penaklukan Mekkan yang dilakukan oleh nabi Muhammad bersama dengan 10.000 pengikutnya dari Madinah dan memasuki kembali “rumah keagunganNya”. Dia memberikan api (hukum) yang menyala kepada dunia dan melenyapkan hukum-hukum lainnya.

Sang Penghibur (The Comforter) atau roh kebenaran yang disebut oleh Yesus tidak lain adalah nabi Muhammad. Tidak bisa diartikan sebagai Holy Ghost (Roh Kudus), seperti versi Teolog Kristen.

“Ada gunanya bagimu kalau aku pergi” Kata Yesus,”Karena kalau aku tidak pergi maka Sang Penghibur tidak akan datang kepadamu, tapi jika aku pergi, maka aku akan mengirim dia kepadamu”.

Perkataan ini dengan jelas menunjukkan bahwa Sang Penghibur pasti datang setelah Yesus pergi, dan tidak berada bersama Yesus ketika ia mengucapkan kata-kata ini. Akankah kita menduka bahwa Yesus sama sekali tanpa Holy Ghost jika kedatangannya tergantung pada kepergian Yesus. Di samping itu, cara Yesus menggambarkan dia menunjukkan bahwa dia adalah seorang manusia, bukan roh!. “Dia tidak akan berbicara mengenai dirinya sendiri, melainkan apa yang akan didengarnya yang akan ia bicarakan.” Akankah kita menduga bahwa Holy Ghost dan Tuhan adalah dua entitas yang berbeda dab bahwa Holy Ghost berbicara tentang dirinya sendiri dan juga apa yang ia dengar dari Tuhan ?!

Ucapan-ucapan Yesus jelas sekali menunjuk kepada seorang pesuruh Tuhan. Ia menyebutnya Roh Kebenaran, dan begitulah Al-Qur’an berbicara tentang Muhammad.

===========================================
Nabi Yang Diramalkan 
Oleh Sang Pembaptis Pastilah Muhammad

بسم الله الرحمن الرحبم
בשם יהוה הרחמן והרחום

السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته
השלום אליכם ורחמיה וברכתו

Ada dua ucapan yang sangat penting mengenai Yohanes Pembaptis yang disampaikan oleh Yesus, tetapi dicatat dengan cara aneh: 

Ucapan pertama Yesus mengenai Yohanes adalah bahwa Yohanes dimunculkan ke dunia sebagai reinkarnasi Elia (nabi dalam Perjanjian Lama). Keanehan yang menyelimuti sebutan ini terjadi pada diamnya Yesus mengenai identitas dari orang yang diharapkan secara resmi diperkenalkan oleh Elia kepada dunia sebagai nabi terakhir. Bahasa Yesus dalam hal ini adalah sangat kabur, ambigu, dan aneh.

Seandainya Yohanes adalah (reinkarnasi dari) Elia, lantas mengapa dia tidak disebutkan secara jelas? 

Seandainya Yesus adalah sang “Utusan yang dijanjikan” dan Dominator[1] (terjemahan Vulgate untuk bahasa Ibraninya “Adon” seperti yang tercantum dalam Maleakhi 3:1), mengapa dia secara terbuka mengatakan begitu ? Jika ia dengan berani menyatakan bahwa bukan dirinya, tetapi nabi lain yang merupakan “Dominator” itu. Maka sebenarnya pastilah ada tangan jahat yang menghapus dan menghilangkan kata-kata Yesus dari kitab Injil yang asli. 

Bagaimanapun juga, kitab Injil-injil lah yang harus bertanggung jawab atas ambiguitas dan ketidakjelasan ini. Itu hanya dapat digambarkan sebagai hal kejam yang merusak teks dan telah menyesatkan jutaan umat Kristen berabad-abad. 

Yesus seharusnya menunjukkan diri secara terbuka dan eksplisit dengan mengatakan, “Yohanes adalah Elia yang diutus sebagai perintis yang mempersiapkan jalan untukku!” Atau jika bukan seperti itu, maka mungkin ia sudah menyatakan hal sebagai berikut, “Yohanes adalah Elia yang diutus untuk mempersiapkan jalan bagi Muhammad”. Barangkali ini disebabkan oleh kegemaran Yesus akan bahasa yang bersifat ambigu (kemenduaan makna).

Sebenarnya ada beberapa contoh sebagaimana dilaporkan dalam Injil-Injil, dimana Yesus memberikan pernyataan yang tidak jelas dan sama sekali tidak dapat dipahami. Dengan mengesampingkan ketuhanannya, sebagai seorang nabi bahkan sebagai seorang guru, ia diharapkan menjadi seorang guru yang terus terang.

Ucapan lain yang terselubung dalam keanehan adalah, “Tidak seorang pun yang dilahirkan oleh perempuan lebih besar dari Yohanes” kata Yesus, “Tetapi yang paling kecil di Kerajaan Surga adalah lebih besar daripada Yohanes”. Apakah Yesus bermaksud mengajari kita bahwa Yohanes dan semua nabi serta orang-orang shaleh berada diluar Kerajaan Tuhan? Siapakah orang “paling kecil” yang lebih besar daripada Yohanes? Dan konsekuensinya dari semua umat Tuhan yang mendahului Yohanes? Apakah Yesus sendiri yang dimaksud “paling kecil” itu? Atau yang “paling kecil” diantara orang-orang Kristen yang dibaptis? Tidak mungkin dia sendiri, karena pada masanya Kerajaan itu belum didirikan di bumi. Jika memang dia, maka tidak mungkin ia sebagai yang “paling kecil” didalamnya karena ia adalah pendirinya. 

Gereja – dengan sudut pandangnya yang aneh – telah menemukan solusi yang sangat tidak masuk akal untuk memecahkan problem ini. Dan solusi itu adalah bahwa orang Kristen lah yang “paling kecil” untuk dicuci dengan darah Yesus (melalui sakramen pembaptisan, menurut keyakinan kaum Sacerdotolis, atau kalau tidak melalui semacam regenerasi, menurut ketakhayulan penginjil) menjadi “lebih besar” dari Yohanes dan semua orang-orang suci terdahulu, termasuk Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Daud, Elia, Daniel. 

Alasan atau bukti klaim yang mengagumkan ini adalah bahwa umat Kristen, betapapun berdosanya dia, asalkan dia beriman kepada Yesus sebagai Juru Selamatnya, maka ia memiliki hak-hak istimewa ( privilages) yang didambakan para nabi suci namun tidak dinikmatinya. Hak-hak istimewa ini sangat banyak. Penyucian dari dosa asalkan melalui pembaptisan kristen, pengetahuan tentang Trinitas, pemberian makanan daging dan darah Yesus dalam Sakramen Ekaristi, doa dengan membuat tanda salib, hak-hak kuci surga dan neraka diberikan kepada Paus, dan kegembiraan yang berlebih-lebihan (ectasy) dari kaum Puritan[2], Quaker[3], Persaudaraan, dan semua sekte lain yang disebut Kaum NonKonformis yang masing-masing dengan jalannya sendiri-sendiri, meskipun mengklaim hak-hak istimewa dan hak-hak proregratif yang sama, semua sepakat bahwa setiap orang Kristen yang baik pada hari kebangkitan akan menjadi perawan suci dan menampilkan dirinya sebagai pengantin perempuan untuk “Domba Tuhan”! 

Lantas, tidakkah Anda berpikir bahwa umat Kristen berhak untuk percaya bahwa yang “paling kecil” diantara mereka adalah “lebih besar” dari semua nabi? Tidakkah Anda berpikir, kalau demikian, bahwa biarawan Patagonian yang kekar dan biarawati Parisian yang menebus dosa adalah lebih mulia daripada Adam dan Hawa, karena misteri Trinitas disampaikan kepada orang-orang idiot ini dan tidak kepada nenek moyang mereka yang dahulunya hidup bersama Allah di Surga sebelum mereka diturunkan kebumi? 

Namun semua keyakinan dan aqidah yang bermacam-macam ini berasal dari Perjanjian Baru dan dari ucapan-ucapan yang dinisbahkan kepada Yesus dan rasul-rasulnya. Namun, bagi kita sebagai kaum Ahlultauhid Muslim ada sedikit cahaya kemilau yang tertinggal dalam kitab-kitab Injil, dan sudah cukup bagi kita untuk menemukan kebenaran tentang Yesus dan sepupunya (Yohanes) yang sebenarnya. 

Yohanes Pembaptis meramalkan Muhammad 

Menurut kesaksian Yesus, tidak ada orang yang dilahirkan perempuan lebih besar dari Yohanes, namun yang “paling kecil” dalam Kerajaan Surga adalah lebih besar dari Yohanes. Perbandingan yang dibuat oleh Yesus adalah antara Yohanes dan semua nabi sebelumnya sebagai penghuni Kerajaan Surga. Nah dalam urutan kronologis maka nabi terakhir adalah yang “paling kecil” diantara para nabi, ia akan menjadi junior mereka dan yang paling muda. 

Kata “z'ira” dalam bahasa Arami, seperti kata Arab “saghir”, berarti “anak kecil”. Versi Pshittha menggunakan kata “z'ira” atau “z'eira” sebagai lawan dari “rabba” untuk “besar, tua”. 

Setiap orang Kristen akan mengakui Yesus adalah bukan nabi yang “terakhir”, dan karenanya ia tidak mungkin sebagai yang “paling kecil”. Tidak hanya para rasul sendiri yang diberkati dengan pemenuhan nubuat, tetapi juga banyak manusia suci lainnya di zaman kerasulan disokong dengan kisah itu (Kisah-kisah 11:27-28; Kisah-kisah 13:1; Kisah-kisah 15:32; Kisah-kisah 21:9-10), 

Dan karena kita tidak dapat menemukan yang mana dari nabi-nabi gereja yang banyak ini adalah “yang terakhir”, tentu saja kita dipaksa untuk mencari kemana-mana seorang nabi yang tidak dapat disangkal adalah nabi terakhir dan penutup daftar kenabian. Dapatkah kita membayangkan bukti-bukti mendukung Muhammad yang lebih kuat dan lebih brilian daripada pemenuhan nubuat Yesus yang menakjubkan ini? 

Dalam daftar panjang keluarga nubuat, tentu saja yang “paling muda”, yang “paling kecil” adalah Muhammad. Beliau adalah “Adon” (Tuan) nya mereka. Menyangkal ciri dan sifat nubuat kenabian Muhammad merupakan suatu penyangkalan yang mendasar terhadap keseluruhan wahyu Ilahi dan semua nabi yang mengajarkannya. Karena semua nabi lainnya secara bersama-sama belum menyelesaikan karya raksasa yang diselesaikan sendiri oleh nabi dari Mekkah dalam waktu singkat yakni 23 tahun misi kenabiannya. 

Misteri tentang kehidupan sebelumnya dari roh-roh para nabi belum diungkap kepada kita, tetapi setiap muslim sejati mempercayainya. Roh yang ada sebelumnyalah dengan kekuatan firman Allah “ kun ” (jadi) seorang lanjut usia Sarah, seorang lanjut usia Hannah, dan seorang perawan Maria melahirkan Ishaq, Yohanes, dan Yesus. 

Injil Barnabas melaporkan bahwa Yesus berbicara tentang roh Muhammad yang dinyatakan olehnya telah diciptakan sebelum semua yang lain. 

Saya senang mengatakan bahwa hak sayalah, berkat karunia Allah, untuk memecahkan problem misteri yang selama ini menutupi apa arti dan maksud sebenarnya dari “yang paling kecil dalam Kerajaan Surga” ! 

Yohanes mengakui bahwa Muhammad lebih unggul dan lebih kuat darinya. Ungkapan penting disampaikannya kepada orang-orang Yahudi itu, “Dia yang datang setelah aku” mengingatkan para Penulis, Pharisee, dan ahli hukum mereka pada ramalan kuno dari nenek moyang mereka, Yaqub, dimana Patriarch itu menggunakan gelar yang unik “Syilokhah” untuk “Rasul Allah/ Rosululloh”, julukan yang sering digunakan oleh Yesus untuk Muhammad dalam Injil Barnabas. Pada waktu menulis artikel saya tentang “Syiloh”, saya mengatakan bahwa kata tersebut bisa jadi merupakan perubahan dari “Syiloukh” atau “Syilokhah” yang artinya adalah Rasul Allah (Rosululloh), tetapi kemudian saya lupa bahwa Yerome juga telah memahami bentuk Ibrani itu dalam arti tersebut, karena ia telah menerjemahkannya sebagai “ qui mittendis est ” 

Ketika saya merenungkan penangkapan dan pemenjaraan Yohanes yang tidak berdaya oleh Herod dan pemenggalan lehernya secara kejam, atau ketik saya membaca dengan teliti cerita-cerita membingungkan nan tragis mengenai pencambukan Yesus oleh Pilate, penobatan Yesus dengan mahkota duri (dalam keadaan disalib kesakitan) oleh Herod, dan malapetaka di Calvary[4], lalu saya beranjak memalingkan pandangan saya pada masuknya Adon (dengan 10.000 pasukan) dengan penuh kemenangan ke Mekkah, penghancuran total semua berhala didalam Ka'bah suci, pemandangan yang menggetarkan hati dari musuh pembawa maut bernama Abu Sufyan yang takluk dikaki Syilokhah (Rasul Allah) memohon pengampunannya dan menyatakan keimanannya, dan atas ibadah agung dan khotbahnya yang terakhir dari sang penutup para nabi menerima firman ilahi yang terakhir ini “Al yauma akmaltu lakum dinukum” (Hari ini Aku telah sempurnakan bagimu agamamu), dan sebagainya, kemudian saya sepenuhnya memahami bobot dan nilai dari pengakuan Yohanes, “Dia lebih kuat dariku”. 

“Kemurkaan yang akan datang” . Pernahkah Anda menjumpai penfsiran yang pantas dan bijaksana, dan meyakinkan dari kalimat ini diantara banyak sekali komentar mengenai kitab Injil? Apa yang dimaksud Yohanes dengan ungkapan, “Lihatlah kapak sudah dipasang pada akar pohon?” Atau perkataannya, “Ia memegang kapas ditangannya untuk membersihkan lantai pengiriknya?” Atau ketika ia meremehkan gelar “Anak-anak Ibrahim”? 

Saya tidak akan menghalangi Anda untuk mengetahui tingkah laku para penafsir, karena mereka adalah lamunan yang tidak pernah diimpikan oleh Yohanes ataupun pendengarnya. Mungkinkah Yohanes pernah mengajari kaum Pharisee yang angkuh dan kaum Saduqee[5] yang rasionalistik itu menyangkal kebangkitan jasmaniah bahwa pada hari kiamat Yesus akan menumpahkan kemurkaannya pada mereka dan membakar mereka bagaikan pohon-pohon yang tidak berbuah dan bagaikan sekam dalam api neraka? Tidak ada satu kata pun dalam semua literatur kitab suci mengenai kebangkitan jasad-jasad atau mengenai api neraka. Tulisan-tulisan Talmudistik ini penuh dengan misteri eskatologis yang sangat mirip dengan tulisan kaum Zardusytee, tetapi sumbernya sama dari kitab-kitab resmi. 

Nabi yang bertobat dan membawa kabar baik itu tidak berbicara tentang kemurkaan yang jauh dan tidak terbatas yang sudah pasti menunggu kaum kafir dan kaum Atheis, tetapi berbicara tentang malapetaka yang terdekat dari bangsa Yahudi. Ia mengancam bahwa murka Allah sedang menunggu kaum itu jika mereka terus-menerus berbuat dosa dan menolak misi dan koleganya, Yesus. 

Bencana yang akan datang adalah hancurnya Yerusalem dan pembubaran terakhir Israel yang terjadi sekitar 30 tahun sesudah itu selama masa hidup para pendengarnya. Baik dia maupun Yesus mengabarkan kedatangan Rasul Allah yang agung yang telah dikabarkan oleh Yaqub dengan gelar Syilokhah, dan bahwa dengan kelahirannya semua hak kenabian dan kehormatan serta otoritas akan diambil dari bangsa Yahudi, dan memang, demikianlah yang terjadi sekitar 6 abad kemudian, ketika benteng-benteng terakhir mereka di Hijaz diratakan dengan tanah dan kepangeranan mereka dihancurkan oleh nabi Muhammad saw. 

Kekuasaan Romawi yang semakin mendominasi di Syria dan Palestina telah mengancam otonomi palsu bangsa Yahudi, dan arus emigrasi bangsa Yahudi akhirnya dimulai. Dan mengenai cerita inilah Yohanes bertanya, “Siapa yang memberitahu kalian untuk melarikan diri dari kemurkaan yang akan datang?” Mereka diperingatkan dan didesak untuk menghasilkan buah-buah yang bagus dengan pertobatan dan kepercayaan terhadap para rasul Tuhan yang sejati, khususnya kepada Adon, yang merupakan sang pemimpin sejati dan terakhir yang kuat.

kaum Yahudi dan Kristen selalu menuduh Muhammad telah menegakkan agama Islam dengan kekuatan dan pedang. Kaum modernis Islam selalu berusaha untuk menyangkal tuduhan ini. Tetapi ini tidak berarti mengatakan bahwa Muhammad tidak pernah menggunakan pedang. Ia harus menggunakannya untuk mempertahankan nama Tuhan.

Setiap kesabaran ada batasnya. Setiap kemurahan hati ada akhirnya. Kesempatan dan waktu yang diberikan oleh Allah kepada bangsa Yahudi, Arab, dan lainnya berakhir selama lebih dari 4000 tahun. Hanya setelah berakhirnya periode inilah baru Allah mengutus Muhammad dengan membawa kekuatan dan pedang, api dan roh, untuk menghadapi kaum kafir yang kejam, menghadapi anak-anak Ibrahim yang tidak bersyukur (baik bani Ismail dan bani Israil), dan menghadapi kekuatan Iblis.

Keseluruhan Perjanjian Lama merupakan cerita tentang teokrasi dan pemberhalaan. Kadang-kadang sedikit cahaya Islam –yakni agama Allah- bersinar di Yerusalem dan Mekkah; namun ia selalu dianiaya oleh kekuatan Setan. Empat Binatang Buas yang kejam datang menginjak-injak kaum beriman. Lalu datanglah Muhammad untuk menghancurkan dan membunuh Ular Berbisa dan memberinya gelar yang hina “iblis” –setan yang terluka memar.

Tentu saja Muhammad adalah seorang nabi yang melakukan pertempuran, tetapi objek pertempuran itu adalah kemenangan bukan balas dendam. Penaklukan musuh dan menegakkan agama Islam sebagai Kerajaan Allah dimuka bumi.

Sebenarnya, ketika Yohanes digurun pasir berseru dengan suara nyaring, “Siapkan jalan Tuhan dan luruskan jalan-jalanNya”, ketika itu ia sedang menyinggung agama Tuhan dalam bentuk kerajaan yang sedang datang mendekat. Tujuh abad sebelumnya, nabi Yesaya telah meneriakkan dan mengucapkan kata-kata yang sama (Yesaya 40:1-4). Dan dua abad kemudian Allah sendiri meratakan jalan untuk Koresh[6] dengan menaikkan dan menutup setiap lembah, meratakan setiap bukit dan gunung untuk memudahkan penaklukan dan mempercepat gerakan (Yesaya 45:1-3).

Sejarah berulang sendiri, kata mereka; dalam kedua kasus tersebut bahasa dan maknanya sama. Yang pertama menjadi prototipe yang kedua. Allah telah meratakan jalan untuk Raja Koresh (Koresy) dari Persia untuk menundukkan musuh-musuhnya kedalam taklukan Persia, karena Bait Allah di Yerusalem dan orang-orang pilihanNya dalam penjara.

Kini sekali lagi Tuhan mengulang kejadian yang hampir sama, tetapi dengn skala yang lebih besar dan lebih luas. Dihadapan khotbah Muhammad, semua berhala dihilangkan, dihadapan pedang Muhammad, maka kerajaan-kerajaan disekitarnya takluk pada beliau, dan anak-anak Kerajaan Allah menjadi sederajat dan membentuk “orang-orang kudus milik Yang Maha Tinggi”. Karena hanya dalam Islam lah semua orang beriman sederajat. Tidak ada pendeta (dengan hak-hak khususnya), tidak ada sakramen, tidak ada kasta dan perbedaan ras. Semua orang beriman adalah satu, kecuali dalam kebajikan dan kesabaran, dalam hal mana mereka saling mengungguli. 

--------------------------------------------------------------------------------

Catatan Kaki
[1] Maleakhi 3:1 versi Vulgate: Ecce ego mittam angelum meum et praeparabit viam ante faciem meam et statim veniet ad templum suum dominator quem vos quaeritis et angelus testamenti quem vos vultis ecce venit dicit Dominus exercituum.

[2] Puritan adalah orang yang sangat teguh berpegang pada peraturan-peraturan tata susila.

[3] Quaker adalah anggota suatu perkumpulan Kristen anti perang dan anti sumpah.

[4] Calvary (merupakan bahasa latin dari Golgota) adalah bukit diluar Kota kuno Yerusalem tempat Yesus disalib, sebagaimana diyakini oleh Kristen.

[5] Nama ibrani ini secara salah ditulis Saducee.

[6] Koresh adalah seorang Raja Persia dan penakluk Kerajaan Babylonia yang mengizinkan bangsa Yahudi untuk kembali ke kampung halamannya di Palestina. Bangsa Yahudi sebelumnya menjalani masa pembuangan oleh Kerajaan Babylonia.

Sumber: 
"Menguak Misteri Muhammad SAW", Benjamin Keldani, Sahara Publisher, Edisi Khusus Cetakan kesebelas Mei 2006
Menjawab Fitnah Tentang Allah
Muka Dua teriak2 di wall saya, mengajak membahas makna kata Allah yg menurutnya adalah nama dewa bulan. Sebenarnya artikel2 yg membantah tuduhan basi yg dijiplak dari buku ROBERT MOREY itu sudah banyak tersebar di internet, tapi kali ini akan saya bahas jawabannya menurut versi saya. Lucu sekali rasanya jika seorang kafir yg ga kenal huruf alif segede tiang listrik sekalipun tapi sudah merasa mampu mengkritik tulisan Allah dalam bahasa Arab.

DARI TINJAUAN BAHASA
Secara etimologi, lafaz ”Allah” berasal dari kata: إلــه (i-la-h), artinya: ”yang disembah.”

Ketika lafaz ”إلــه” (i-la-h) dimasuki huruf ”ma’rifah” alif dan lam ال (al), maka huruf hamzah إ (i) dibuang untuk mempermudah pengucapan. Dari sini lafaz ”إلــه” (i-la-h) pun menjadi ”اللــه” (Allah). (Kamus Mukhtar Ash-Shahhah, Zainuddin Ar-Razy).

Untuk diketahui, ”ma’rifah” dalam bahasa Arab adalah istilah yang digunakan untuk nama yang khusus/tertentu. Kebalikannya adalah ”nakirah” (umum).

(Allah الله ) dalam bahasa arab asal katanya (al-ilah:الا له)- ( tafsir alKasysyaf: zamakhsyari: I: 15)

Lafaz  (Allah) adalah nama bagi Zat wajibulwujud.

Dikatakan akar katanya adalah (ilah) kemudian hamzah dibuang dan dibubuhi (alif – lam)

Pendapat lain mengatakan asal katanya (al-ilah) yang arti etimologinya adalah sesuatu yang disembah. Dan bentuk jamaknya adalah (aalihah). Tetapi orang arab tidak menamai semua yang mereka sembah (Allah) dan nama yang mulia ini dikhususkan untuk tuhan yang mereka yakini pencipta langit, bumi dan segalanya.

Jadi (alif lam ta’rif) untuk menunjukkan kekhususannya bagi zat esa dan tunggal.

Kemudian (Allah) adalah isim (nama) bukan sifat. Sedangkan (ilah) adalah sifat.

( tafsir al-Manar: Muhammad abduh I : 45  dst)

Ilah secara harafiyah berarti sembahan. Kalau bahasa Al-quran memakai al-ilah berarti zat yang harus di sembah.kata ilah pada syahadat sebenarnya bermakna Al-Ilah. namun dalam bahasa arab, sekalipun kata AL tidak dicantumkan tapi orang arab paham maksudnya. Makanya orang musyrikin quraisy tidak mau mengucapkan kata syahadat ini sebab mereka tahu maksud yang terkandung di dalam nya yakni harusnya penunggalan dalam menyembah yakni hanya pada Allah tanpa melalui perantara, dan itulah sebabnya walaupun mereka percaya Allah itu Tuhan tapi mereka tidak menganggap-Nya satu2nya Tuhan yg harus disembah sehingga mereka masih membuat & menyembah berhala


إِلَـهَ itu kata kerja, artinya menyembah.

Apa fungsi AL pada kata Allah?

ال didepan kata إِلَـهَ itu merupakan ciri isim ma'rifat. Biasanya diartikan sebagai اللّهُ atau bisa juga "tuhan itu

Apa beda antara ILAH dan AL ILAH?

إِلَـهَ kata kerja, اللّهُ kata benda

bagaimana kita bisa  tahu bahwa ilah yang kita sembah itu AL ILAH,bukan ilah yang lain?

Karena sifat tuhan dalam kalimat لاَ اِلَـهَ اِلاَّ اللَّهُ itu harus lah :

1. أَحَدٌ

2. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ

3. لَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ

artinya apa ya?? Cari sendiri buat anda yg sok tau arti bahasa arab!!!

Dalam tata bahasa Arab, kata benda itu dikenal dengan ciri-cirinya. Salah satu diantaranya adalah berawalan alif-lam ( ال ) atau berakhiran tanwin ( ًـًــــٍــــٌ )

Kesimpulannya:

Lafadz اللَّهُ berasal dari kata ال-اِلَـهُ yang merupakan isim ma'rifat, artinya "Tuhan". Perubahan penulisan ال-اِلَـهُ menjadi اللَّهُ itu karena dibuangnya huruf Hamzah ( ٲ ) dan kemudian di-Idgom-kan huruf Lam ( ل ) -nya. Maka kata ال-اِلَـهُmenjadi lafadz اللَّهُ.

DARI TINJAUAN SEJARAH

Sejarah membuktikan bahwa jauh-jauh sebelum nabi Muhammad saw lahir orang-orang Arab telah mengenal betul nama ”Allah.” Mereka memakai dan menyertakan nama ini dalam sumpah, sya’ir-sya’ir kesusastraan Arab dan dalam nama anak-anak mereka. Penyertaan dalam nama misalkan: ”Abdullah” yang artinya hamba Allah. Di antara mereka yang mempunyai nama ini adalah ayah nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam sendiri sendiri. Tentu saja tidak ada sejarawan yang menyangkal hal ini.

Uniknya nama ini ternyata bukan hanya dimiliki oleh orang-orang Quraisy Makkah, tapi juga oleh orang-orang Yahudi Arab, seperti Abdullah bin Ubay bin Salul dan Abdullah bin Salam. Jadi boleh dikatakan bahwa ”Allah” sebagai sebuah nama bagi Tuhan tidak hanya dikenal dalam kultur Arab Quraisy Mekkah pra Muhammad saw tapi juga ummat Yahudi, bahkan juga ummat kristen Arab.

Lalu apa bedanya ”Allah” dengan tuhan-tuhan sesembahan Arab yang lainnya, seperti Lata, Uzza, Manata dan lainnya?

Jawabannya: bagi mereka Allah adalah Tuhan yang Maha absolut, pencipta dan penguasa jagad raya ini. Sementara tuhan-tuhan berhala yang mereka sembah (menurut keyakinan mereka) adalah perantara kepada Tuhan Allah.

Ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Qur’an:

وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ

”Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan? Tentu mereka akan menjawab, Allah, maka betapakah mereka dipalingkan.” (QS. Al-’Ankabut : 61)

وَالَّذِينَ اتَّخَـــــــذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِـــــــــــــيَاءَ مَا نَعْـــــــبُدُهُمْ إِلَّا لِيُــــــقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى

“Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya” (QS. Az -Zumar : 3)

Tradisi penyembahan berhala inilah yang kemudian dibasmi oleh nabi Muhammad shallallahu’alaihi wassalam. Dia menyeru ummat manusia untuk berkomunikasi dan berinteraksi langsung kepada Tuhan pencipta dan pemelihara alam semesta ini, yaitu Allah Subhanahuwata’ala, tanpa adalagi perantara dan wasilah, apalagi berhala-berhala yang membela dirinya sendiri saja tidak mampu.

SIAPA NAMA DEWA BULAN YG DISEMBAH BANGSA ARAB JAHILIYAH???

Hubal (Arab:هبل) adalah berhala yang disembah sebagai Dewa Bulan oleh bangsa Arab Jahiliyah dan sangat terkenal di Mekkah sebelum datangnya ajaran Islam. 'Amr bin Luhay membawa berhala Hubal dari Kota Ma'arib (Moab) dan ia dianggap sebagai pelopor yang telah membawa berhala Hubal ke Jazirah Arab.

Apakah 2 tulisan ini sama?

Hubal هبل

Allah اللّهُ Cuma orang buta yg menganggapnya sama!!!

Menurut riwayat berhala Hubal itu terbuat dari batu akik merah seperti orang, tangan sebelah kanan telah patah, kemudian setelah menjadi berhala kaum Qurais, mereka membuatkan tangan dari emas sebagai gantinya yang patah itu. Menurut riwayat lain, Hubal ditaruh di dalam Ka'bah dan dijadikan berhala terbesar di dalam dan luar Ka'bah. Sebagai bawahan Hubal dibuat pula berhala Manāt, Latta dan ‘Uzzá yang merupakan berhala penduduk lokal.

Jelas berhala Hubal punya bentuk yg menyerupai makhluk, sedangkan Allah sendiri membantah dalam Alqur’an bahwa Dia tidak menyerupai makhluk-Nya

فَاطِرُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًۭا وَمِنَ ٱلْأَنْعَٰمِ أَزْوَٰجًۭا ۖ يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ ۚ لَيْسَ كَمِثْلِهِۦ شَىْءٌۭ ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat. (QS. Asy-Syura:11)

Lagipula jika memang Allah adalah salah satu dari nama berhala yg disembah kaum kafir Quraysi, lantas kenapa Ketika Rasulullah  menaklukkan Mekkah di sekitar Ka’bah ada sekitar 360 berhala. Beliau menghancurkan berhala-berhala itu hingga runtuh semua lalu memerintahkan agar berhala-berhala itu dikeluarkan dari masjid dan dibakar, tanpa menyisakannya satupun termasuk HUBAL!!

Dikisahkan Ibn Abbas:

Ketika Nabi melihat gambar dalam Ka’bah, dia tidak masuk itu sampai ia menyuruh mereka untuk menghapusnya. Ketika ia melihat (gambar Abraham dan Ismail membawa panah ramalan, ia berkata, "Semoga Allah mengutuk mereka (yaitu Quraisy) Demi Allah,! tidak Ibrahim atau Ismael mempraktekkan ramalan dengan panah."

Seperti halnya di atas nabi Muhammad juga menghancurkan 360 berhala di tempat kaabah:

Kemenangan umat Islam adalah kemenangan Allah dan kekalahan berhala. Nabi saw mengunjungi Ka'bah bersama dengan temannya. Nabi saw dengan pukulan tongkat yang diadakan di tangannya memecahkan berhala yang terletak di rongga bawah dinding. Saat batu-batu berhala dihancurkan satu per satu, Quraisy memandang terkejut pada pembantaian allah mereka, sementara Nabi saw membacakan ayat dari Al-Qur'an

وَقُلْ جَآءَ ٱلْحَقُّ وَزَهَقَ ٱلْبَٰطِلُ ۚ إِنَّ ٱلْبَٰطِلَ كَانَ زَهُوقًۭا

Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.(QS.Al-Israa`:81)

Berhala yang paling utama, termasuk dewa perang Hubal, ditempatkan lebih tinggi di rongga dinding luar jangkauan tangan atau tongkat. Nabi shallallahu'alaihi wassalam  meminta Ali untuk naik di pundaknya, dan menghancurkan berhala yang ditempatkan lebih tinggi. Ali ragu-ragu untuk naik ke bahu Nabi shallallahu'alaihi wassalam, tetapi ketika Nabi shallallahu'alaihi wassalam mengulangi perintah, Ali memenuhi dan menghancurkan semua berhala. Menurut legenda, Ali dilaporkan telah mengatakan bahwa sambil berdiri di atas bahu Nabi shallallahu'alaihi wassalam ia merasa bahwa tangannya bisa mencapai ke puncak dari Surga. (HR. Bukhari Volume 4, Buku 55, Nomor 571:)

JADI TUDUHAN BAHWA ALLAH = DEWA BULAN KAFIR QURAYSI ADALAH TUDUHAN MENTAH

Sebagai perbandingan, ternyata kristen adalah agama jiplakan Pagan

KRISTEN PAGANISME BERKEDOK AJARAN YESUS

- Trinitas ini sesungguhnya merupakan adopsi dari agama pagan yang sangat populer pada saat itu, yaitu:

1. Ajaran Trinitas di Mesir: Iziris, Auzuris, dan Huris.

2. Ajaran Trinitas di India: Brahma, Wisynu, dan Syiwa.

3. Ajaran Trinitas di Yunani: Zeus, Poseidon, dan Pedos.

4. Ajaran Trinitas di Romawi: Jupiter, Nipton, dan Pluton.

- Hari beribadah dilakukan pada SUN-DAY (minggu)

- Yesus, Mithra, Osiris, Baachus mati utk Menebus dosa manusia

- Salib kristen meniru salib mesir yg disebut 'CRUX ANSATA'

- Vatikan menggambarkan tuhan bapa amat sangat mirip dgn Zeus

- Orang-orang Romawi merayakan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran dewa matahari, Natalis Solis Invicti (“Kelahiran Matahari Yang Tak Terkalahkan”), dan pada akhirnya para pendeta pagan romawi yg kelak menjadi pendeta vatikan menetapkan tanggal 25 desember sbg hari kelahiran yesus. Adakah bukti Yesus lahir 25 Desember???

Apa kata Bible tentang kelahiran Yesus??

Lukas 2 

Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.

Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.

10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:

11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud

Berdasarkan keterangan Lukas 2 : 8-11, Yesus lahir pada saat para penggembala ternak berada di padang Yudea untuk menjaga kawanan ternak yang mereka gembalakan pada suatu malam. Kejadian tersebut tidak mungkin terjadi pada bulan Desember. Sebab wilayah Yudea, setiap bulan Desember memasuki musim penghujan dan hawa malam harinya sangat dingin. Faktanya, paling lambat tanggal 15 Oktober, ternak yang digembalakan di padang Yudea sudah harus berada di kandangnya untuk menghindari hujan dan hawa dingin yang menusuk tulang.

Ezra 10 

Lalu berhimpunlah semua orang laki-laki Yehuda dan Benyamin di Yerusalem dalam tiga hari itu, yakni dalam bulan kesembilan pada tanggal dua puluh bulan itu. Seluruh rakyat duduk di halaman rumah Allah, sambil menggigil karena perkara itu dan karena hujan lebat.

13 Tetapi orang-orang ini besar jumlahnya dan sekarang musim hujan, sehingga orang tidak sanggup lagi berdiri di luar. Lagipula pekerjaan itu bukan perkara sehari dua hari, karena dalam hal itu kami telah banyak melakukan pelanggaran

Sangat jelas bahwa bahwa bila musim dingin tiba, hawa yang ditimbulkan sampai membuat tubuh menggigil dan tidak memungkinkan orang, termasuk penggembala dan ternaknya, berada di udara terbuka, apalagi pada waktu malam.

Jadi kira-kira pada bulan apa para gembala tinggal di padang rumput sampai malam hari? Orang-orang di Yerusalem akan menjawab : bulan April atau bulan Mei pada musim semi (spring season).

Dengan demikian walaupun umat Kristen meyakini bahwa tanggal 25 Desember adalah hari dimana Yesus telah dilahirkan, namun keyakinan ini justru secara diametral justru bertentangan dengan informasi kitab suci mereka sendiri.

Perayaan Natal baru masuk dalam ajaran Kristen Katolik pada abad ke-4 M. Dan peringatan inipun berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Di mana kita ketahui bahwa pada abad ke-1 sampai abad ke-4 M dunia masih dikuasai oleh imperium Romawi yang paganis politheisme.

Ketika Konstantin dan rakyat Romawi menjadi penganut agama Katholik, mereka tidak mampu meninggalkan adat dan budaya pagannya, apalagi terhadap pesta rakyat untuk memperingati hari Sunday (sun=matahari; day=hari) yaitu kelahiran Dewa Matahari tanggal 25 Desember. Jadi Kristen adalah agama adopsi ajaran pagan secara persis dan setiap 25 Desember merayakan ulang tahun Dewa Matahari, how poor you are... ~_~

BISA BUKTIKAN YESUS BENERAN LAHIR TGL 25 DESEMBER??? SILAHKAN BAWA DALILNYA KE SINI!!! ATAU MEMANG TERBUKTI  KRISTEN AGAMA PAGAN YANG MENGAGUNG2KAN DEWA MATAHARI