Senin, 29 Februari 2016

MENJAWAB TUDUHAN BAHWA AL QURAAN SALAH DALAM MEMAKNAI KONSEP TRINITAS

TANGGAPAN SAYA UNTUK KEBODOHAN MURTADIN ABAL2 KURNIANTO ALIAS NURMI ASRIATY
-BENARKAH AL QURAAN SALAH DALAM MENILAI TENTANG TRINITAS?-

Tidak ada yang salah sama sekali tentang penjelasan Trinitas yang dijelaskan di dalam Al-Qur'an karena Al-Qur'an bicara konsep Trinitas secara Umum, tidak spesifik terhadap suatu kelompok atau suatu sekte tertentu. Oleh karena itu Sangat lucu ketika Al-Qur'an disebut-sebut tidak tepat mengkritik Trintas yang dipahami Kristen?
Sebelumnya ada baiknya saya sebutkan ayat-ayat Al-Qur'an yang secara umum mengkritik konsep Trinitas

QS. Al Maa'idah  5:17. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam." Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?." Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.


Di ayat ini secara UMUM al-Qur'an mengkritik orang-orang yang menyatakan ALLAH itu adalah Isa, Isa adalah ALLAH (Isa adalah Tuhan) maka siapa saja yang mengatakan Isa adalah Tuhan maka Ia telah Kafir.

QS. Al Maa'idah 5: 116.
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?." Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib."

Pada ayat ini Al-Qur'an secara KHUSUS mengkritik dan meluruskan pandangan bahwa Isa adalah TUHAN dan Ibunya Juga Tuhan. Pandangan ini tidak secara khusus bicara terhadap konsep Trinitas Pada sekte tertentu, tapi bicara UMUM.

Oleh karena itu bisa saja ada sekte Kristen yang cuma menuhankan Isa, tapi tidak menuhankan Maria, tapi bisa saja ada sekte Kristen yang menuhankan Isa dan Menuhankan Maria secara bersama-sama.

Maka mau Maria di pertuhankan atau tidak selama ada pemahaman Isa adalah TUHAN tetap saja Keliru dan sesat.

QS. An Nisaa' 4: 171.
Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu[383], dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya[384] yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.
Ayat mengkritik konsep Tiga Tuhan, Dan mengkritik konsep Tuhan memiliki anak. Konsep ini secara umum bisa ada pada agama-agama lain selain Kristen. Apabila memahami Tuhan itu Tiga, atau Tuhan itu beranak maka telah Keliru dan Kafir.

Kristen secara khusus pada perkembangannya sedikit banyak telah mengadopsi paham-paham Pagan karena sumbernya memang agama pagan, maka sedikit banyak telah mengadopsi ajaran pagan, termasuk konsep Tiga Tuhan walaupun ujungnya ditambah tiga Oknum tuhan dalam satu Tuhan. tetap saja Kristen membeda-bedakan antara 3 tuhan lainnya. dan tiga tuhan dianggap Tuhan yaitu Bapa, Yesus dan Roh Kudus. maka di sini Al-Qur'an tidak keliru mengatakan jangan menyembah / mengatakan Tuhan itu Tiga.

Kemudian konsep Tuhan yang beranak bisa dibaca di kitab kejadian

Kejadian 6
(1) Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan,
2) maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.

(3) Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."
4) Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.

Ayat di atas menceritakan bahwa ALLAH itu punya anak, anak-anak Tuhan kemudian tertarik dengan anak-anak perempuan manusia yang cantik-cantik akhirnya anak Tuhan menjadikan anak perempuan manusia istri dan lahirnya anak-anak manusia yang gagah perkasa di zaman purbakala.

Pemahaman ayat ini secara langsung mengingatkan kita mitos Yunani agama pagan, semisal Hercules yang merupakan anak Zeus (dewa) yang kawin dengan perempuan (manusia) sehingga lahir manusia setelah Dewa Hercules.

Qs. Al Maa'idah 5:73.
 Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.

Pada ayat ini secara khusus juga menyatakan bahwa pemahaman bahwa Allah itu salah seorang dari yang Tiga adalah sesat dan kafir.

Kristen bisa saja mengelak bahwa konsep trinitas yang dipahaminya berbeda. tapi Esensi dari Kritik Al-Qur'an ini tidaklah keliru jika ditujukan terhadap Kristen, karena Kristen memahami bahwa Disamping ALLAH (Bapa) masih ada Oknum Tuhan lain yaitu Yesus dan Roh Kudus.

Maka Secara tidak langsung Al-Qur'an sama sekali tidak keliru mengkritik bahwa selain Allah masih ada Tuhan-tuhan lain.

Kesimpulan.

Kritik Al-Qur'an secara jelas memang bicara tentang Kristen namun secara umum tidak secara khusus terhadap pemahaman Kristen sekte tertentu, karena Kristen di dunia itu juga bersekte-sekte, ada banyak sekte dalam Kristen yang satu sama lain berbeda. oleh karena Itu Al-Qur'an yang bersumber dari Allah yang Maha Tahu berbicara tidak secara Khusus tapi secara umum berlaku terhadap semua sekte Kristen,  Ketika mereka mengatakan Tuhan beranak, atau Tuhan itu tiga, atau Tuhan itu satu dari Tiga Oknum, atau Tuhan itu sama dengan Isa / Yesus maka sungguh telah sesatlah mereka. Dan mereka dijanjikan akan masuk neraka.

=====================
Pada kesempatan kali ini, kami akan mengkupas tentang sekte Kristen Collyridianisme yang dianggap sebagai sekte sesat oleh kebanyakan umat kristen. Santo Epifanius (juga ditulis Epiphanius) lahir sekitar tahun 315 dan wafat tahun 403. Santo Epifanius pernah dipertimbangkan sebagai salah satu bapa gereja yang hidup pada akhir abad ke empat. Ia adalah seorang pemuda Yahudi yang menjadi Kristen. Pemuda ini kemudian terpilih sebagai Uskup Salamis, di Siprus. Santo Epifanius terkenal sebagai seorang pembela ajaran iman Kristen yang benar dari serangan berbagai ajaran sesat. Dengan khotbah-khotbah dan tulisannya tentang berbagai ajaran iman, ia berhasil menegakkan ajaran iman Kristen yang benar. Ia meninggal dunia pada 12 Mei 403. Hari kematiannya ini kemudian diperingati sebagai hari perayaaan bagi dirinya, baik dalam gereja Katolik Roma, gereja Orthodox Timur dan gereja Ortodoks Oriental.

Santo Epifanius membuat tulisan melawan ajaran sesat Collyridianisme dalam buku apologetiknya yang terkenal, Panarion (artinya: Kotak Obat-obatan). Buku ini berisi sanggahan-sanggahan Santo Epifanius terhadap lebih dari 80 jenis ajaran sesat yang dia ketahui pada zamannya. Dalam buku ini, dia menyanggah dua ajaran sesat ekstrim dan saling bertolak-belakang mengenai Bunda Maria, yaitu Collyridianisme (yang menuhankan Bunda Maria) dan Antidicomarianitisme, sebuah sekte Arab yang merendahkan dan melecehkan status dan kebajikan Bunda Maria serta mengklaim bahwa Bunda Maria melakukan hubungan suami istri dengan Yosef sehingga Bunda Maria tidak dapat diyakini Yang Tetap Perawan Selamanya.

Hampir semua ajaran sesat yang menyerang pada abad-abad pertama Gereja Katolik berkaitan dengan Tritunggal atau Kristologi. Namun ajaran sesat Collyridianisme berbeda. Ajaran sesat ini berkaitan dengan Mariologi di mana sekte Collyridianis ini mengajarkan penyembahan dan penuhanan terhadap Bunda Maria.

Bidaah ini hadir pada sekitar tahun 350-450 di wilayah Arabia. Tidak diketahui siapa pendiri sekte ini dan sedikit sekali informasi yang bisa kita ketahui sekarang tentang sekte ini. Selain itu, tampaknya karena bidaah ini hadir pertama-tama di Arabia, maka orang-orang di sana kemudian menyangka bahwa Allah Tritunggal adalah Bapa, Yesus Kristus dan Bunda Maria. Sampai sekarang pun kita masih bisa mendengar sangkaan seperti ini.

Kesesatan Collyridian ini sederhana: Mereka menyembah Bunda Maria. Hal ini secara langsung bertentangan dengan pengajaran Gereja Katolik yang mengutuk penyembahan berhala yang juga telah dikutuk oleh Allah sendiri: “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.” (Kel 20:3; Ul 5:7) Devosi terhadap Bunda Maria dalam sekte ini kemudian dikembangkan sebagai Penyembahan (Idolatri/Pemberhalaan) terhadap Bunda Maria. Gereja Katolik memang mengajarkan penghormatan tinggi (hiperdulia) terhadap Bunda Maria yang diyakini Perawan Selamanya, Bunda Allah, Pengantara Segala Rahmat, dll. Tetapi sekte ini melewati batas seharusnya dalam penghormatan terhadap Bunda Maria sehingga mereka malah jatuh kepada penyembahan terhadap Bunda Maria.

Detail mengenai Collyridianisme ini sangat sedikit tetapi secara spesifik kita bisa mengetahui bahwa sekte ini mempersembahkan Kurban Ekaristi kepada Bunda Maria. Hal ini bertentangan dengan Gereja Katolik yang selalu mempersembahkan Kurban Ekaristi kepada Allah dan tidak kepada yang lain termasuk Bunda Maria. Illustrasinya demikian: Dalam Doa Syukur Agung I (Pertama) terdapat teks :

“Oleh karena itu ya Bapa, kami mengenangkan Yesus Kristus, Putera-Mu, yang telah menderita bangkit dari alam maut dan naik ke surga dengan mulia. Kami, umat-Mu, mempersembahkan kurban yang suci murni, yakni Roti Kehidupan Abadi dan Piala Keselamatan Kekal.”

Namun, dalam sekte ini, doa ini digubah sedemikian rupa sehingga kira-kira menjadi demikian untuk menunjukkan kurban Ekaristi dipersembahkan kepada Bunda Maria,
“Oleh karena itu ya Bunda Maria, kami mengenangkan Yesus Kristus, Putera-Mu, yang telah menderita bangkit dari alam maut dan naik ke surga dengan mulia. Kami, umat-Mu, mempersembahkankurban yang suci murni, yakni Roti Kehidupan Abadi dan Piala Keselamatan Kekal.”

Para Bapa Gereja Katolik dengan segera mengetahui keberadaan ajaran sesat ini dan mereka menolaknya. Tokoh terkemuka penentang ajaran Collyridianismeini adalah Bapa Gereja Epifanius (315-403), Uskup Salamis. Epifanius terkenal sebagai orang yang sangat terpelajar dan pertapa suci. Ia adalah teman dekat St. Hieronimus, seorang Bapa Gereja Barat yang terkenal yang menerjemahkan Kitab Suci dari bahasa Yunani ke bahasa Latin atas perintah Paus St. Damasus I. Namun, Epifanius ini adalah orang yang dikenal sangat bertemperamen tinggi dan keras sehingga tidak sedikit pula uskup lain yang kesal terhadapnya.

Epifanius membuat tulisan melawan ajaran sesat Collyridianisme dalam buku apologetiknya yang terkenal, Panarion (artinya Kotak Obat-obatan). Buku ini berisi sanggahan-sanggahan Epifanius terhadap lebih dari 80 jenis ajaran sesat yang dia ketahui pada zamannya. Dalam buku ini, dia menyanggah dua ajaran sesat ekstrim dan saling bertolak-belakang mengenai Bunda Maria, yaitu Collyridianisme (yang menuhankan Bunda Maria) dan Antidicomarianitisme, sebuah sekte Arab yang merendahkan dan melecehkan status dan kebajikan Bunda Maria serta mengklaim bahwa Bunda Maria melakukan hubungan suami istri dengan Yosef sehingga Bunda Maria tidak dapat diyakini Yang Tetap Perawan Selamanya. (bdk: Panarion 78:1)

Anggota sekte Collyridianisme adalah pertama-tama para wanita yang mengembangkan kombinasi sinkretistik antara Tradisi Katolik dengan tradisi pemujaan terhadap dewi-dewi pagan. Epifanius menulis :

“Beberapa wanita di Arabia telah memperkenalkan pengajaran yang tak masuk akal dari Thracia: [yaitu] bagaimana mereka mempersembahkan kurban roti dalam nama Maria yang Perawan Selamanya, dan semua [dari mereka] mengambil bagian dalam roti ini.” (Panarion 78:13).

Epifanius menekankan perbedaan antara Bunda Maria dan Allah :

“Sekarang tubuh Bunda Maria memang adalah suci, tetapi itu bukanlah Allah; Perawan [Maria] memang adalah seorang perawan dan dihormati, tetapi ia tidak diberikan bagi kita untuk disembah, melainkan ia sendiri menyembah Dia yang lahir dalam daging dari ia. ... Menghormati Maria, tetapi hendaklah Bapa, Putera dan Roh Kudus disembah, hendaklah tidak seorang pun menyembah Maria, ... sekalipun Maria adalah tercantik dan kudus dan terhormat, tetapi ia ada tidak untuk disembah.” (Panarion 79:1,4)

Bersama Epifanius, kita dapat berkata bahwa siapapun yang menyembah Maria atau ciptaan lainnya berarti telah melakukan penyembahan berhala dan harus ditegur. Kita sebaiknya melihat ke dalam Kitab Suci, pada kasus di mana malaikat menegur St. Yohanes karena tindakannya menyembah malaikat :

“Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! ... ”(Wahyu 19:10)

Tidak diragukan lagi bahwa Santa Perawan Maria sendiri akan berkata hal ini kepada siapapun yang berusaha menyembah dia.

Collyridianisme Modern

Collyridianisme dapat dilihat sekarang dalam berbagai bentuk. Kelompok “Hiper-Marian” dan para penulis yang terlalu meninggikan Bunda Maria dan sangat fokus terhadapnya sehingga tidak jarang mengecualikan Kristus dapat dikatakan bersalah atas usaha penyembahan berhala atau pemuliaan Maria melebihi Kristus. Di samping itu, muncul pula gerakan feminisme modern yang memuja seorang wanita sebagai yang ilahi dan berusaha menggambarkan kembali Allah dalam konteks dan istilah feminis seperti beberapa kelompok wanita Korea di Bandung yang menyebutkan “Allah itu ibu kita.” dsb.

Di samping itu, devosi yang berlebihan oleh umat Katolik dapat dianggap penyembahan berhala. Contoh sederhana ketika kita lebih memilih duduk berdoa Rosario di gua Maria ketimbang melaksanakan kewajiban kita mengikuti Perayaan Ekaristi pada hari Minggu. Dapat pula devosi berlebihan ini ditunjukkan oleh gelar dan ucapan kita kepada Bunda Maria. Tidak jarang kita mendengar umat Katolik menyebutkan, “Bunda Maria, sumber segala rahmat, ampunilah dosa kami.” Padahal, Sumber Segala Rahmat itu adalah Allah sendiri sedangkan Bunda Maria hanya dapat digelari Pengantara Segala Rahmat karena mengandung Yesus, Putera Allah, Sumber Segala Rahmat itu sendiri. Juga, kita tidak bisa memohon ampun dosa kepada Bunda Maria karena Bunda Maria tidak punya hak untuk itu. Kita dapat meminta Bunda Maria mendoakan kita atau melindungi kita, tetapi meminta ampun dosa tidak dapat kita lakukan kepada Bunda Maria.

Gereja Katolik dalam usaha mencegah devosi berlebihan dan keliru ini, menetapkan agar semua buku doa dan buku devosi mendapatkan Nihil Obstat dan Imprimatur dari hierarki setempat sehingga ada jaminan aman untuk digunakan oleh umat Katolik dan umat Katolik dapat mengetahui gelar apa dan ucapan apa yang diperbolehkan untuk kita berikan terhadap Bunda Maria. Hal ini juga untuk menunjukkan kepada umat non-Kristen Katolik bahwa Gereja Katolik tidak menyembah Bunda Maria seperti yang dilakukan oleh Collyridianis. Juga, umat Katolik dapat berargumen membela ajaran Gereja bahwa Katolik tidak menyembah Bunda Maria dengan menunjukkan fakta bahwa Ekaristi, Puncak Kehidupan orang Katolik, hanya dapat dipersembahkan kepada Allah, tidak kepada Bunda Maria.

Demikianlah apa yang dapat kami sampaikan, dan semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Aamiin..





6 komentar:

  1. Sejarah Trinitas

    Bunda Maria sebagai ibu dari Yesus yang mereka anggap sebagai Tuhan semakin lama semakin penting, patungnya menempati posisi yang utama didalam gereja. penyembahan kepadanya takkalah pentingnya disamping menyembah Yesus, Tokoh tokoh gereja sedunia bertemu di Konsili Efesus tahun 431 M, Mengesahkan Bunda Maria sebagai Teotokos (Ibu Tuhan). Inilah penyembahan yang dilakukan oleh umat Kristiani yang menyebar keseluruh kerajaan Romawi dan Afrika

    Sebagai SK pengangkatan Bunda Maria sebagai Ibu Tuhan, diperlihatkan oleh Tony Lane dalam bukunya ” Christian Thought, 1984 halaman 46

    According to this understanding of the unconfused union, we confess the holy virgin to be theotokos, because God The Word was incarnate and become man and from his conception itself united to himself the temple that he took from her “

    Berdasarkan pengertian tentang kesatuan yang tidak meragukan ini, kita menyatakan perawan yang suci (Maria) sebagai Ibu Tuhan, karena Tuhan Firman berinkarnasi dan menjadi manusia dan dari kelahirannya sendiri, tubuh kasar yang diwarisi Maria bersatu dengannya

    Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Kristen pada konsili Efesus tahun 431 M. baru merumuskan Tuhan Bapak, Tuhan Ibu (Bunda Maria) dan Tuhan Anak, Roh Kudus belum dimasukkan kedalam sistem Trinitas.

    Konsili di konstantinopel tahun 722 M. Gereja melengserkan (Memecat) Bunda Maria dalam sistem Trinitas, kemudian diganti dengan Roh Kudus

    Ide Tuhan Ibu sebenarnya banyak mendapat pengaruh dari kebudayaan mesir yang menyembah Isis sebagai Tuhan Ibu yang mempunya anak bernama Horus, karna Horus juga disembah sebagai Tuhan, maka secara otomatis Isis menyandang gelar Ibu Tuhan.

    BalasHapus
  2. Oh gitu? Berarti sekarang seharusnya pernyataan: Maryam adalah Allah, harus dihapuskan dari Quran bukan? Karena sdh tdk relevan lagi... Dia hanya relevan untuk bidat Kristen yg muncul skitar abad ke 4 M, dan ayat itu sdh harus dihapuskan krna sdh tdk relevan lagi... Org Kristen jga tdk menyembah Maria, dan mengenai Isa Almasih dalam Quran juga identitasnya masih abu-abu, alias diragukan kebenarannya... Mungkin sja cerita fiksi Quran...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lu bego apa goblok ? Isa itu ya yesus yang kalian sembah.gereja di indo juga masih ada yang make nama isa almasih kok pengikutnya Denial

      Hapus
    2. Yang bener kan nama Yeshua kenapa jadi isa dalam quran. Jawab alloh islam gimana ya saya pengen tau

      Hapus
  3. Jadi keTuhanan Yesus Kristus salah gitu? Bagaimana dengan mengagungkan muhammad sebagai nabi yg katanya penyempurna setinggi langit, padahal cuma manusia biasa.. Terus namanya disebut dalam doa dan namanya disandingkan dengan nama alloh, persis sama dengan apa yang dilakukan umat kristen kepada Yesus, hanya saja situ menganggap muhammad nabi sedangkan kami menganggap Yesus Tuhan. Wkwk

    BalasHapus
  4. Beri penjelasan kalau muhamad itu rasul menurut quran, kapan alloh mengangkat muhamad sebagai rasul. Silakan

    BalasHapus